Senin, 24 Desember 2012

SENANG BISA MENGINSPIRASI PART 1

Bismillahirrohmnirrohim

Tahun 2012 menjadi moment yang menginspirasi bagi saya. Disebut moment inspirasi karena banyak peristiwa yang membuat saya bertanya-tanya "Koq bisa ya?". Pasalnya, banyak peristiwa luar biasa yang terjadi yang tidak saya sangka-sangka bisa terwujud. Jawabnya Allah lah yang Maha Lebih Tahu, manusia, khususnya saya hanya BERDOA terus ACTION. Masalah jadi atau ga jadi itu tanggung jawabnya Gusti Allah. Allah Maha Tahu kebutuhan hambaNya.

Salah satu moment yang membuat saya bingung adalah prestasinya saya sebagai Finalis 22 Mahasiswa Berprestasi (MAPRES) ITS tahun 2012. Dan semakin bingung lagi ketika dapat penghargaan MAPRES 3 Tingkat Fakultas FTSP, yang secara tidak langsung menjadikan saya yang terbaik di tingkat jurusan sebagai MAPRES 1 PWK ITS 2012. Alhamdulillah, syukurilah itu anugerah Allah SWT.



Sebenarnya Mahasiswa Berprestasi ITS merupakan salah satu DREAM saya di tahun 2012, dan alhamdulillah terwujud luar biasa atas bantuanNya. Saya tidak mematok juara, tapi saya hanya mematok bahwa saya adalah salah satu mahasiswa berprestasi ITS. Karena keyakinan saya, mahasiswa berprestasi itu bukan mahasiswa bergelar JUARA, tapi mahasiswa yang mampu memberi dan bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitar. Kompetisi Mahasiwa Berprestasi hanyalah batu loncatan untuk menjadi mahaiswa yang lebih baik lagi, sedangkan gelarnya adalah bonus yang Allah kasih atas kontribusi kita selama menjadi mahasiswa.

Semenjak itu, sering sekali dapat tawaran menjadi pemateri dan motivator Mahasiswa Berprestasi di lingkungan kampus. Hingga akhir tahun ini, ada 4 jurusan di FTSP yang sudah saya jangkiti virus PRESTATIF seperti jurusan Arsitektur, Teknik Geomatika, Teknik Lingkungan dan Jurusan tercinta Perencanan Wilayah dan Kota. Senang sekali bisa sharing pengalaman selama menjadi mahasiswa mulai awal saat menjadi mahasiswa baru yang culun sampai sekarang menjelma menjadi mahasiswa setengah dewasa. Hahaha...

Ketika membawa materi, selalu saya awali dengan keinginan untuk merubah mindset peserta tentang paradigma MAHASISWA BERPRESTASI. Prestasi merupakan salah satu indikasi kesuksesan orang. Tapi apakah prestasi itu indikasinya Juara?. Seringkali, mahasiswa berpikir pragmatis terhadap isu Mahasiswa Berprestasi. Paradigma yang berkembang adalah mahasiswa berprestasi itu hanya bagi mereka yang mahasiswa cupu dengan IPK coumlade dan segudang prestasi juaranya. Padahal paradigma yang demikian memutus harapan bagi teman-teman mahasiswa yang memiliki IPK cukup pas-pas an. Kasihan banget, padahal sebagian dari mereka telah memiliki karya terapan yang fenomenal yang telah bermanfaat bagi masyarakat. Atau kalo enggak, sebagian mahasiswa yang ketika diajak untuk berkompetisi di ajang ini sudah "kalah" duluan sebelum sampe ke medan perang, artinya mereka tidak mau sekedar daftar karena takut tidak layak, belum persiapan, dan alasan ini itu lah.Hmmm.....

Kawan-kawan kenal dengan Si Anak Singkong atau Chairul Tanjung? Atau tokoh dunia STEVE JOBS?. Siapakah beliau? Apa kerjaannya? apa dia punya IPK coumlade? Apa dia pernah berprestasi semasa kuliahnya, juara ini itu? tapi apa yang orang katakan tentang mereka?.

bersambung...

ROMANTISME PASANGAN MUDA

Entah kenapa koq pengen repost cerita ini,
Saat itu benar-benar saya ngerasain aura yang berbeda saat menceritakan ini.
Bismillahirrohmanirrohim dah,
Semoga berkah.
---
Ceritanya malam minggu ini saya menghadiri walimahan sahabatnya kakak saya di daerah Surabaya Barat sana. Keberangkatan tak berjalan mulus karena kendala macet dan hujan ketika 200 m sebelum sampai lokasi. Namun, rasa bahagia berseri ketika bertemu dan menyalami mempelai. Barakallah ya Mbak Sri..! :)
Perasaan ikut bahagia ketika dikasih kabar kalo sang mempelai wanitanya sudah hamil. Wahhh bahagianya cetarrr membahana....Memang walimahan kali ini adalah walimahan yang sengaja ditunda, sebelumnya pasangan telah melangsungkan akad pernikahan pada Juni lalu. Pokoknya raut muka pengantinnya sesuatu dah! Ngegemesin..hehehe.



Tapi eh tapi..fokus pandangan saya beralih ketika ada pria-wanita yang lewat depan saya. Sambil menikmati jamuan, sangat lama saya memperhatikan pasangan ini. Pikiran pun mulai berasumsi dan berimajinasi.
Keliatannya mereka adalah pasangan muda, yang baru menikah juga. Dari pakaiannya yang serasi berwarna ungu meriah, mencolok diantara undangan, menambah kepaduan dan kekompakan pasangan ini. Sang pria dengan khas jenggotnya, tampak sekali wajah yang meneduhkan. Balutan hijab yang syar'i menambah keanggunan sang wanita. Jalannya berdampingan, sesekali saling menatap sekedar melepas senyum canda. Begitu romantis, ketika sang pria menempatkan duduk yang nyaman untuk sang wanita. Subhanallah.. sungguh pemadangan yang membuat saya menjadi senyum-senyum malu sendiri.
Dalam hati ini bergeming, Insya Allah sesuatu saat nanti kesempatan itu pasti datang kepada lelaki yang sabar dalam penantiannya menggenapkan sang diin.
Saya pulang pun dengan penuh syukur, terima kasih ya Allah yang telah menuntun dan menunjukkan hidayah ini. Selamat pada Mbak Sri dan Mas Anam. Barakallah...:)
---
Yang ngebaca pasti bilang norak banget cerita kayak gini!
Eh bukannya apa-apa ya, tapi ini rasanya beda tahu. Misal kita ngeliatin romantisme pasangan muda yang belum halal, kita pasti cuek dan mikirnya yang aneh-aneh bahkan yang mereka lakuin sudah kelewat batas di depan umum. Beda dengan ngeliat pasangan muda yang halal, bawaannya adem gitu, sama-sama didepan umum, tapi aura mereka itu loh yang ngebuat beda, semakin diperhatikan menyejukkan tapi ya gitu malu-malu sendiri, yang jelas mupeng. Hahaha..
Nyeselnya, pas waktu itu ga didoain. Ya Allah, kasih kesempatan lagi dah, ketemu yang kayak begituan, mw ngedoain gitu..
Allah Engkau yang Maha Kuasa,
Engkau juga yang Maha Tahu isi hati setiap insan yang menyendiri.
Engkau yang Maha Menjodohkan yang baik untuk yang baik.
Ya Allah ijinkanlah hamba dan semua orang muslim yang melajang didunia ini,
diberi kesempatan untuk memiliki pasangan yang terbaik darimu,
yang bisa bersama-sama menggapai ridhoMu, menuju jannahMu.
Dan jika Engkau berkenan, maka anugerahi kami romantisme dalam kehidupan kami sehari-hari, sehingga timbullah kasih sayang dan tentram di hati kami. Amiin.

Teringat ku  doa Rosululloh Muhammad SAW pada pernikahan Fatimah RA dan Ali Bin Abi Thalib:
“Semoga Allah SWT menghimpun yang terserak dari keduanya memberkati mereka berdua, meningkatkan kualitas keturunannya sebagai pembuka pintu rakhmat, sumber ilmu dan hikmah serta pemberi rasa aman bagi umat.”


O Allah yang Maha Mensegerakan. Segerakan dan perkenankan hamba mewujudkan mimpi-mimpi hamba bersama sang isteri tercinta. Bersabar Akhi dan pantaskan diri yuk

Minggu, 16 Desember 2012

Berharap Berkah...

Asal katanya dari bahasa arab yakni "barokallah",
cuma lidah kita biasanya ngucapin "berkah".
Berkah itu kebaikan yang tetap, tidak hilang, dan terus bertambah.
Berkah itu datangnya dari Allah, kepada makhluk yang dikehendakiNya.
Kita pastinya ingin mendapatkan kenikmatan dan kebaikan yang berkah...

Berharap ilmu yang berkah, yang bisa bermanfaat bagi kita sendiri dan orang lain, yang bisa membantu menyelesaikan kesulitan orang.
Berharap dapet rejeki yang berkah, yang bisa mencukupkan kebutuhan kita, tidak kurang tidak lebih, eh ternyata masih ada lebihnya..
Berharap pernikahan berkah, yang bisa menjalani kehidupan kasih dan sayang, yang saling mensejukkan pandangan, yang terus saling mengingatkan selalu dalam kebaikan, yang saling menguatkan kita semakin dekat denganNya, dan menginspirasi bagi keluarga lainnya.
Tapi terkadang kita fokus memaknai berkah pada output dari sebuah proyek kebaikan yang dihasilkan.
Harusnya berkah itu juga ada disetiap proses proyek kebaikan.
Proses proyek kebaikan itu berkaitan dengan "cara mendapatkan", baik pada pra eksekusi, pas eksekusi, dan pasca eksekusi dengan tidak melanggar ketentuan yang berlaku.
Berharap pernikahan adalah berkah, kita awali dengan proses mendapatkan calon yang syar'i, menjomblo sampai halal (baca: no pacaran), berminat meminang lewat perantara, pelaksanaan akad dan walimahan yang mempertimbangkan dan tidak meninggalkan sunnah, insya Allah kehidupan pasca akad yang berkah, ditambahkan kasih dan sayang, semakin harmonis, walaupun badai prahara rumah tangga yang cetar membahana, ulala.
Terus berharap berkah, karena berkah dariNya harusnya menjadi tujuan dari setiap proyek kebaikan yang kita kerjakan.
#mengejar rahmat

Minggu, 09 Desember 2012

Ya Allah, Gerakkan Hatinya Untukku..

Ku pikir aku selama ini mengenalnya,
Ah ternyata tidak..
Aku hanya sekali menatap wajahnya,
Tapi semakin ku tahu tentang dirinya,
Semakin ku terpesona olehnya.
Jangan-jangan hanya perasaan semu...
TIDAK!
Ini serius, seserius harapan ini terhadap semua mimpi yang akan aku gapai.
Yaa, dari lubuk hati yang paling dalam, saya bermimpi menjadi "imamnya",
Imam yang kelak menjadi sandaran hatinya, yang menguatkan dan melabuhkan cinta hanya pada Robbnya,
Bukan pertemuan, jika tak ada maksudnya, apalagi petemuan kala itu yang ngatur Dia.
Ya Allah, jika pertemuan itu adalah sebuah petunjuk,  jika itu adalah petunjuk menuju takdirmu, maka mohon Engkau perkenankan dia yang kau pilihkan untukku, maka dekatkanlah hati ini semakin mencintaiMu sehingga Engkau yang menggerakkan hatinya untukku.
Kuatkanlah hamba, teguhkanlah hamba untuk memantaskan diri dihadapanMU, hingga kelak Engkau mengijinkannya untuk menjadi bagian dari hidupku. Dekatkan hatinya dengan hatiku,
rekatkanlah, dan segerakanlah. Amin

*sosoknya yang terus membayangiku, yang sanggupku sisihkan demiNya,
demi sebuah keyakinan padaNya. Bahwa dia adalah milikku, yang Dia pilihkan untukku,
yang terbaik dariNYA..

Rabu, 17 Oktober 2012

KESABARAN YANG MEMBUAHKAN MANIS

Ceritanya hari ini (kemaren 17/10) saya ujian atau sidang pertama untuk Tugas Akhir (TA). Jadwal sidang saya jam 10.00 dengan durasi 60 menit per sidang. Seperti pada umumnya, mahasiswa TA, WAJIB prepare sebelum "pembantaian" ("lebay" kata temen-temen yang berpengalaman). Info jadwal sidang baru diterima H-24 jam, hmmm..sesuatu kan?!
Oke dah, harus dijalani.. bersama sahabat saya Oddie Aulia Zulha, kami prepare malam harinya hingga H-2 jam sebelum sidang, mulai dari presentasi yang "unyu" hingga seruunya debat substansi materi. Pokoknya dibuat asyik lah...
Berangkat dengan modal yakin, yakin bisa menyampaikan materi TA dengan baik, berharap transfer knowledge dengan para 'pensidang" bisa lancar. Sungguh berharap sidang ini akan membawa oleh-oleh revisian yang banyak.
Wah, terlambat 5'..adrenalin mulai meningkat. Muter2 cari ruang sidang, naik turun gedung. Gugup mungkin iya, tapi Alhamdulillah..masih menunggu sidang sebelumnya selesai. Tik tok tik tok, 20' lewat dari jadwal sidang. Hmmm, mulai cemas..diapain ya di dalam, pikirku. Hahahaha, begini ya temen2 saya setengah tahun yg lalu, dulu sempet mikir, mereka terlalu mendramatisir soalnya.
"Dik ujiannya diundur jam setengah 12 ya, saya mau nguji di arsitek dulu..", kata bapak pembimbing saya, Pak Eko. Delay! sidang di delay, klo naik pesawat mah ini seharusnya dapet makan siang..hahaha^^. Ya sudah diterima saja, sabar..
Mumpung ada waktu, saya pun mengerjakan analisa penelitian yang sasaran 1. Syukur2 bisa dilaporkan pas sidang (progress report lah). Yes selesai, bisa buat laporan nih, pas jam setengah 12...Bedug dhuhur tiba! Sholat diutamakan, semoga bisa paham para penguji, bersabar menunggu saya. he..(bukan pembalasan.com).
Pas kembali ke ruangan, lho..*kaget. Pensidang pun belum nongol. Eaaa... pikir saya positif, oh mungkin masih belum selesai ya yg di arsi, Oh mgkin masih istirahat. Tik tok tik tok tik tok tik tok...perut sudah kenyang lagi. Sabar...kesimpulan saya sidang diundur setelah jam istirahat siang, sekitar jam 1. Akhirnya jam 1 lewat! diputuskan menghubungi pembimbing, tanyak kejelasan sidang ujian hari ini. Alhamdulilah responnya "ok kita mulai", tidak lama kemudian, datang Pak Eko dengan Pak Nanda, satu penguji saya berhalangan hadir, Pak Kajur, dosen kebanggaan saya ini lagi sibuk.
Tepat jam 1 lewat 20' sidang dimulai, dan diakhiri 15' sesudahnya. Lancar iya sampe2 Unquestions! Haduhhh, tambah bingung saya...
Tapi apapun hasilnya, bersyukur hari ini bisa dilewati, sesuai dengan harapan...ga boleh puas, ni masih awal, perjalanan masih panjang, so keep fighting!
Thanks ya robb..apapun itu jalannya, aku terima, karena yang terbaik itu dari-Mu.

Innallaha ma asshoobiriin..Allah bersama hambanya yang sabar.

Sabar itu bukan pasrah, bukan menerima apapun yang terjadi dengan kita.
Tapi sabar itu, menjaga usaha untuk melakukan yang terbaik semampu kita, menjaga harapan bahwa Allah akan menolong kita, menjaga takut klo Allah akan murka kepada kita. Yang terbaik ya menurut Allah. So, tetap keep positive thingking!

#Catatan Mahasiswa Tingkat Akhir

Jumat, 14 September 2012

HMPL TIDAK BUTUH PRESTASI..??


Bismiillahirrohmanirrohim


Isu “Prestasi HMPL” menjadi topik pembahasan yang anget plus hot ditengah-tengah suksesi kepengurusan HMPL periode 2012/2013. Mengamati berlangsungnya kampanye calon Kahima HMPL dimana masing-masing calon kahima ngotot bahwa tradisi juara lewat event keilmiahan dan olahraga  yang dianggap “senjata” eksistensi HMPL perlu diGALAKkan lagi. Nah loh kenapa ya..?? Anggapan penurunan prestasi HMPL dalam beberapa tahun terakhir, seperti lepasnya tradisi emas PIMNAS, gelar mahasiswa berprestasi, dan juara olimpiade fakultas setidaknya menjadi salah satu agenda perubahan yang diusung oleh calon kahima kedepannya. Hmm… apalagi gerakan-gerakan kecil telah dilakukan sebelumnya oleh pihak jurusan yang juga menyadari bahwa mahasiswanya mengalami degradasi dan gejala-gejala penurunan semangat berprestasi. Ada juga yang kontra. mengingat status prestasi HMPL yang selama ini didapat adalah prestasi para kader kader berbakatnya, bukan prestasi organisasi yang menjadi wadah para kadernya untuk menyalurkan minat dan bakatnya. Bingung kuadrat puyeng ga mudeng-mudeng, sakjane ngono opo se “prestasi” kuwi guys…???

Hal yang menjadi sorotan utama seharusnya adalah perspektif makna “prestasi” itu sendiri. Tidak dipungkiri bahwa kita masih menganggap prestasi itu identik dengan JUARA atau memenangi suatu kompetisi atau perlombaan. Ada benernya juga sih, karena itu mungkin yang nyata dan menjadi bukti yang dapat kita lihat secara langsung kali yaa….. Tapi kita seharusnya tidak lupa dong dengan nilai-nilai sarat perjuangan yang terkandung dalam upaya mencapai sebuah mimpi itu (baca: prestasi). Bukankah ada pepatah atau kata-kata bijak yang bilang “tidak ada juara tanpa usaha”. Terus gimana jika ada kasus,  sudah usaha pol-pol’an tapi masih ae belum juara atau bahkan gagal (terus…). Bukan prestasi namanya ya..?? Hmmm…..Kasihan dong, kasihan kita yang memiliki kemampuan terbatas, yang lemah, kasihan mahasiswa yang IPnya pas-pas’an, kasihan orang sudah berjuang hingga titik darah penghabisan tidak punya kesempatan berprestasi, tidak dianggap berprestasi atau tidak pernah sama sekali bisa mewujudkan mimpinya! KASIHAN!  Huff.. So, kayaknya ini guys..yang perlu kita kaji ulang bareng, kita perlu nih ngelurusin perspektif kita tentang hakekat dari sebuah prestasi itu sendiri. Tujuannya menyamakan pikiran, menyatukan hati, mengharmoniskan gerakan, mewujudkan sinergisitas prestasi yang sebenar-benarnya. Hehe…

Hakekat Prestasi…
Searching di KBBI online, prestasi itu artinya hasil yang dicapai. Ada juga yang bilang bahwa prestasi itu motivasi, sedangkan motiviasi itu sendiri artinya dorongan atau hasrat. Beda lagi sama Om Mario Teguh, yang katanya prestasi itu batu loncatan, tidak berprestasi juga tidak mengapa. Klo direnungkan, semua hakekat “prestasi”nya masih menekankan pada akibat, ada juga penyebab. Klo digabungin jadinya, dorongan atau hasrat untuk mencapai hasil. Dorongan atau hasrat, yang bagaimana yang dibutuhkan, Hasil seperti apa yang diinginkan? lalu gimana caranya kita mencapai hasil..?? Hmm..masih abstrak….
Adalah Rosul kita Muhammad SAW, sang dosen terbaik sepanjang masa yang telah mengajarkan pada kita mahasiswanya soal hakekat sebuah prestasi. Yuuukk… kita inget ajaran rosulullah ini.

“Barang siapa yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin maka dia adalah orang yang beruntung, yang sama dengan hari kemarin dia rugi, yang lebih buruk dari hari kemarin maka dia celaka” (Al Hadist).

Coba nih kita perhatikan, didalam ajaran dosen terbaik kita tersebut sarat makna dan tuntunan. Beliau mengajarkan pada kita senantiasa melakukan perubahan sebaik-baiknya ke arah yang lebih baik. Indikasi suatu perubahan adalah adanya perbedaan dari kondisi sebelum dan sesudah. Iya ga sih..?? Dulu belum bisa mengendarai sepeda, sekarang sudah bisa mengendarai sepeda, jika kemaren kita tidak subuh berjamah, tapi hari ini kita shubuh berjamaah. Berarti bisa disebut perubahan kan..?? beda kan..?? Lebih baik bukan…?? Oiya selain itu terkandung sebuah makna bahwa orientasi dari perubahan yang dilakukan adalah kebermanfaatan dan keberlanjutan. Simpelnya, seorang mahasiswa yang jauh dari keluarga dulu belum bisa masak nasi, sekarang sudah pandai masak nasi, walaupun masih sering jadi bubur, maka jadilah itu bagian dari perubahan mahasiswa itu, yang bermanfaat bagi keberlangsungan hidup anak kos.. hehe. Lo tapi itu kan perubahan yang ga signifikan..??? Plis guys! HARGAI, HARGAI, HARGAI, perubahan kecil dari diri kita, setiap aktivitas kita, karena dari perubahan yang kecil itu, sangat mungkin terwujud perubahan yang besar...Super. Maka kesimpulan dari ajaran “PRESTASI” Sang Dosen Terbaik Umat Sepanjang Masa adalah perubahan sebaik-baiknya menuju arah yang lebih baik yang dilakukan dimulai dari perubahan yang sekecil-kecilnya, dimulai dari dalam diri kita, dan dimulai dari sekarang. Nah klo begini kan, siapapun berhak berprestasi, tidak menunggu jadi JUARA, tidak menunggu ikut kompetisi, tidak menunggu punya kesempatan, tidak menunggu jadi besar. Semua Bisa Berprestasi. Ya…Inilah hakekat dari sebuah PRESTASI…! OK! (Yang protes, nggremeng, nggerutu silahkan langsung SMS saya)

Memang nggak masalah sih, jika tolak ukur dari sebuah prestasi adalah JUARA. Tapi sekali lagi, utamakan HARGAI diri kita sendiri yang sudah berusaha seoptimal mungkin untuk menggapai tangga JUARA. Bukankan JUARA yang kita dapat itu adalah hasil dari proses panjang yang kita lalui dalam rangka mendapat predikat yang lebih baik…?? UTAMAKAN HARGAI PERUBAHAN dalam diri kita yang berupaya untuk menjadi manusia lebih baik lagi. Ditegaskan lagi, Utamakan Hargai Perubahan Kecil Yang Bermanfaat Yang Kita Lakukan, syukur-syukur bisa berulang-ulang dan jadi kebiasaan. Ya ini guys yang sedikit susah susah gampang, terkadang mindset kita yang ga sabaran sehingga selalu mematokkan hasil (baca: JUARA) sebagai tolak ukur sebagai prestasi. Hmm, klo sudah kayak gini, apapun akan dilakukan untuk mengejar predikat JUARA, bisa jadi senggol sana senggol sini, senggol-senggolan. Capeekkk kan..?! Boro-boro predikat JUARA yang didapet, malah predikat THE LOSSER, mental pecundang yang dislempangkan. Na’udzubillah…

Lantas apakah HMPL sekarang butuh banyak koleksi emas, piala, untuk eksis dan menyandang gelar “ORMAPRES” Organisasi Mahasiswa Berprestasi…? Saya jawab sendiri ya. NGGAK BUTUH! Kenapa…??? Karena bukan yang utama yang strategis yang penting yang sekarang dibutuhkan. Kalo lihat kondisi HMPL sekarang yang utama, urgent, strategis yang mesti dilakukan segera adalah memantaskan kader HMPL sebagai kader prestatif, kader yang selalu berinovasi dan inisiatif, tanpa disuruh, diminta mampu melakukan perubahan yang lebih baik dari yang terkecil, mulai dari dirinya sendiri dimanapun ia berada, kapanpun, dalam kondisi apapun. Bukti nyata adalah leluhur-leluhur kita, kader prestatif HMPL sebelumnya, mereka tidak tercipta begitu saja kan..?? Tapi mereka melalui proses panjang, mindset prestatif atau pola pikir “berubah..berubah..berubah..menjadi lebih baik” tertanam dalam diri sehingga mereka mudah berinovasi dan inisiatif melakukan perubahan, diantaranya mereka wujudkan melalui kepemimpinannya atau karyanya. Sepenjuru ITS mana yang ga kenal Mas Tantra, Mas Wilda, Mas Arif, Mas Zia, Mbak Una, Cihe..?? Berkat perubahan-perubahan yang mereka lakukan, mereka secara tidak langsung bisa mengeksiskan HMPL di dunia KM ITS.. Dan bagi kita, yang sedang membaca tulisan ini,  Doa bareng yuk, Bismillah, kita bisa melakukan perubahan2, sembari untuk kita, sembari untuk orang disekitar kita..Amin ya Rabb.

So, agenda utama yang mesti diusung bagi kepengurusan HMPL selanjutnya adalah bergegas menumbuhkan pola pikir prestatif dalam setiap kadernya, bukan hanya kepada mahasiswa baru yaa..(Hehe...). Penting bagi setiap kader menumbuhkan dan menanamkan jiwa prestatif dalam dirinya, karena dirinya dan lingkungannya (baca: HMPL) lah yang akan memetik hasilnya. Bersibuk ria bikin proker-proker yang sederhana yang mengupgrade dan memancing mindset kader untuk terus berprestasi, terus melakukan inovasi perubahan-perubahan kecil minimal didalam setiap lini/departemen. Dan bagi kita, kader HMPL bersegeralah memantaskan diri melalui pola pikir yang prestatif sehingga kita mudah menularkan virus-virus perubahan di lingkungan sekitar. Mungkin predikat juara akan didapat dalam waktu yang lama, tapi YAKINlah, sekali lagi YAKINlah! bahwa suatu saat kita akan menuai hasil dari apa yang kita tanam. Ingat! Menanamkan mindset prestatif di diri kita memiliki multi manfaat. Pola pikir prestasi kita tidak hanya berpengaruh terhadap internal, dan eksternal organisasi (baca: HMPL), tapi pola pikir prestatif akan tertanam menjadi karakter kita yang bermanfaat bagi bidang akademik, dan ntar pas kita klo kerja, dan utamanya bagi keberlangsungan kehidupan yang sedang kita jalani sekarang hingga esok akhir hayat. JADIKAN! Jadikanlah HMPL ini sebenar-benarnya wadah yang membentuk karakter prestatif kita (kadernya) untuk mimpi besar, tujuan utama kita yakni BERKONTRIBUSI BAGI UMAT !

Semoga kita tercerahkan…
Surabaya, 9 September 2012
@Deny Ferdyansyah
PL-07/3608100008

“teruntuk kita, yang menginginkan perubahan yang lebih baik, untuk umat…”

Senin, 30 April 2012

BRANDING KERIPIK TEMPE KHAS KOTA SURABAYA UNTUK TINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG SUKOMANUNGGAL ALA MAHASISWA ITS

Kampung Tempe Sukomanunggal tepatnya pada Kampung RT. 02 RW.03 Kelurahan Sukomanunggal Kecamatan Sukomanunggal Kota Surabaya, terletak di daerah industri berat dan permukiman padat penduduk di perbatasan Surabaya–Gresik. Kampung Tempe Sukomanunggal ini telah ada sejak tahun 1970an merupakan kampung tertua dan asli pembuatan tempe murni di Kota Surabaya. Saat ini pengrajin tempe kampung tempe Sukomanunggal memasuki pada generasi ketiga. 

Kampung Sukomanunggal termasuk dalam Program 10 Kampung Usaha Unggulan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surabaya dengan pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) berbasis komoditi Keripik Tempe. Berbagai kegiatan telah dilakukan oleh Disperindag Kota Surabaya dalam upaya mengembangkan UMK Keripik Tempe di Sukomanunggal, diantaranya melakukan standarisasi produk, hibah peralatan industri, kemudahan ijin usaha, dan peminjaman modal.

Namun, pengembangan UMK ini mengalami kendala terkait produk keripik tempe yang belum berdaya saing di pasar lokal maupun regional karena belum memiliki added value, terutama pada kemasan produk yang kurang menarik dan informatif. Padahal, produk keripik tempe buatan pengrajin Kampung Sukomanunggal tidak kalah enaknya dengan keripik tempe daerah lainya, sebut saja keripik tempe Malang yang cukup terkenal. Keripik tempe Sukomanunggal memiliki ciri khas pada rasanya yang menggunakan bumbu alami, bukan bumbu bubuk, sehingga lebih terasa bumbunya.

Selain kemasan produk yang kurang eyecatching, pemasaran pun menjadi hambatan dalam upaya melakukan pengembangan UMK Keripik Tempe ini. Pemasaran yang dilakukan oleh pengrajin masih terbatas pada pemasaran konvensional, hanya dititipkan di warung dan dijual secara langsung di pasar sekitar. Sehingga jangkauan pasarnya pun masih terbatas pada daerah sekitar Sukomanunggal.

Potensi pengembangan UMK Keripik Tempe ini kemudian mendapat perhatian dari mahasiswa ITS. Lewat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Pengabdian Masyarakat, Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota yang terdiri dari Deny Ferdyansyah, Abdur Razak, Rachmanita Ayu, Eka Putri W., dan Gusti Rahardyan, melakukan berbagai kegiatan untuk mem-branding kampung Sukomanungggal. Tujuannya adalah memperkenalkan, mempromosikan, dan mencitrakan Kampung Sukomanunggal sebagai Kampung Sentra Industri Keripik Tempe Khas Kota Surabaya.

Berbagai kegiatan seperti jasa pendampingan teknik pengemasan produk dan pemasaran telah dilakukan. Kemasan produk keripik tempe pun jadi lebih menarik dan eyecatching.  Sedangkan pemasaran pun sekarang berkembang, keripik tempe dipasarkan dengan model kemitraan dengan supermaket, restauran, dan toko-toko. Selain itu juga, pemasaran juga memanfaatkan media internet seperti web dan jejaring sosial (facebook, twitter, blog). Hasilnya pun mendapat respon yang positif dari masyarakat. Menurut salah satu pengrajin keripik tempe sendiri, Pak Markuat, merasa senang karena keripik tempenya lebih laku dan sudah dipasarkan di berbagai daerah di luar Jawa Timur seperti ke Kalimantan.

Kegiatan selanjutnya yang dilakukan adalah me-launching dan mem-publish Kampung Keripik Tempe Sukomanunggal. Rencananya tim akan mendistribusikan berbagai multimedia interaktif seperti x-banner, brosur, poster, dan buku tentang profil Kampung Keripik Tempe Sukomanunggal  ke berbagai media surat kabar, televisi, dan radio serta berbagai instansi pemerintahan kota, terutama ke Disperindag Kota Surabaya. Harapannya, Kampung Keripik Tempe semakin dikenal masyarakat umum, sehingga banyak yang mengetahui produk keripik tempe khas Kota Surabaya. Pada akhirnya, kegiatan dapat meningkatkan perekonomian pengrajin keripik tempe di Kampung Sukomanunggal dan turut mensukseskan Program kampung Usaha Unggulan Pemerintah Kota Surabaya.

Senin, 16 Januari 2012

Critical Review: Konsep Perencanaan Kawasan Pesisir “Waterfront City” di Kota-Kota Indonesia

Oleh: 
Deny Ferdyansyah – 3608100008
Perencanaan Wilayah dan Kota - ITS

       Kawasan pesisir merupakan kawasan yang strategis bagi pengembangan wilayah karena memiliki karakterisitik dan keunggulan yang komparatif dan kompetitif, terutama pada kawasan vital kota pesisir . Kota pesisir memiliki karakteristik sebagai kawasan open acces dan multi use yang berpotensi sebagai prime movers pengembangan wilayah lokal, regional, dan nasional, bahkan internasional (Rahmat, 2010). Sebaliknya, kota pesisir memiliki sensifitas tinggi terhadap degradasi lingkungan apabila eksploitasi dan pembangunan dilakukan secara berlebihan. Oleh karena itu, perencanaan dan pengelolaaan kawasan kota pesisir diperlukan sebagai upaya pengembangan kawasan pesisir yang terpadu dan berkelanjutan.
Mayoritas kota-kota di Indonesia dapat dikategorikan sebagai kota pesisir karena lokasinya yang berada di wilayah pesisir, terutama kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Makasar. Kota-kota tersebut memiliki kawasan pesisir yang strategis yang dikembangkan sebagai kota pesisir atau yang lebih dikenal dengan sebutan waterfront city. Misalnya, perencanaan kawasan eco-waterfront city di Teluk Lamong Kota Surabaya dikembangkan sebagai pendukung kegiatan Pelabuhan Tanjung Perak yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Sehingga tidak heran jika konsep perencanaan waterfront city terus dikembangkan sesuai dengan karakteristik kawasan pesisir masing-masing wilayah.
Namun, proses dan teknik implementasi perencaaan waterfront city masih mengalami kendala. Salah satunya adalah penyediaan lahan bagi pengembangan waterfront city. Upaya yang sering dilakukan adalah mereklamasi kawasan pesisir tersebut. Sedangkan beberapa pihak menilai bahwa reklamasi dapat mengakibatkan degradasi lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem kawasan pesisir. Seperti kasus pengembangan waterfront city, Teluk Lamong Kota Surabaya melalui reklamasi pantai, menurut organisasi lingkungan akan merusak ekosistem pesisir, diantaranya hutan bakau yang telah menjadi penyeimbang dan penyangga ekosistem pesisir dan laut yang dapat mengancam sumber kehidupan ribuan nelayan dan petani tambak di Surabaya dan Gresik (Bappeprov Jatim, 2010).
Dengan demikian, diperlukan kajian lebih lanjut tentang aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam perencanaan waterfront city. Pendekatan yang dapat dilakukan adalah melalui pengelolaan kawasan pesisir yang terpadu dan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, dapat juga belajar  dari pengalaman kota-kota di negara maju yang sukses mengembangkan dan mengimplementasikan konsep waterfront city, seperti San Antonio (Amerika Serikat), Venesia (Italia), Darling Harbor (Sydney), Inner Harbor (Baltimore), Clark & Boat Quay (Singapura), serta Kop van Zuid (Rotterdam). Pada akhirnya, konsep perencanaan waterfront city dapat mewujudkan pembangunan kawasan pesisir yang terpadu dan berkelanjutan di Indonesia.

Konsep Perencanaan Waterfront City
       Menurut direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam Pedoman Kota Pesisir (2006) mengemukakan bahwa Kota Pesisir atau waterfront city merupakan suatu kawasan yang terletak berbatasan dengan air dan menghadap ke laut, sungai, danau dan sejenisnya. Waterfront city juga dapat diartikan suatu proses dari hasil pembangunan yang memiliki kontak visual dan fisik dengan air dan bagian dari upaya pengembangan wilayah perkotaan yang secara fisik alamnya berada dekat dengan air dimana bentuk pengembangan pembangunan wajah kota yang terjadi berorientasi  ke arah perairan. Sebagai bagian dari kawasan pesisir, kota pesisir (waterfront city) memiliki karakteristik sebagai kawasan open acces dan multi use yang berpotensi sebagai primemovers pengembangan wilayah lokal, regional, dan nasional, bahkan internasional (Rahmat, 2010).
       Pada awalnya waterfront tumbuh di wilayah yang memiliki tepian (laut, sungai, danau) yang potensial, antara lain:  terdapat sumber air yang sangat dibutuhkan untuk minum, terletak di sekitar muara sungai yang memudahkan hubungan transportasi antara dunia luar dan kawasan pedalaman, memiliki kondisi geografis yang terlindung dari hantaman gelombang danserangan musuh. Perkembangan selanjutnya mengarah ke wilayah daratan yang kemudian berkembang lebih cepat dibandingkan perkembangan waterfront.
Kondisi fisik lingkungan waterfront city secara topografi merupakan pertemuan antara darat dan air, daratan yang rendah dan landai, serta sering terjadi erosi dan sedimentasi yang bisa menyebabkan pendangkalan. Secara hidrologi merupakan daerah pasang surut, mempunyai air tanah tinggi,terdapat tekanan air sungai terhadap air tanah, serta merupakan daerahrawa sehingga run off air rendah. Secara geologi kawasan tersebut sebagian besar mempunyai struktur batuan lepas,tanah lembek, dan rawan terhadap gelombang air. Secara tata guna lahan kawasan tersebut mempunyai hubungan yang intensif antaraair dan elemen perkotaan. Secara klimatologi kawasan tersebut mempunyai dinamika iklim, cuaca, angin dansuhu serta mempunyai kelembaban tinggi. Pergeseran fungsi badan perairan laut sebagai akibat kegiatan di sekitarnya menimbulkan beberapa permasalahan lingkungan, seperti pencemaran. Kondisi ekonomi, sosial dan budaya waterfront city memiliki keunggulan lokasi yang dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, penduduk mempunyai kegiatan sosio-ekonomi yang berorientasi ke air dan darat, terdapat peninggalan sejarah dan budaya, terdapat masyarakat yang secara tradisi terbiasa hidup (bahkan tidak dapat dipisahkan) di atas air. Terdapat pula budaya/tradisi pemanfaatan perairan sebagaitransportasi utama, merupakan kawasan terbuka (akses langsung) sehingga rawan terhadap keamanan,penyelundupan, peyusupan (masalah pertahanan keamanan) dan sebagainya.
Prinsip perancangan waterfront city adalah dasar-dasar penataan kota atau kawasan yang memasukan berbagai aspek pertimbangan dan komponen penataan untuk mencapai suatu perancangan kota atau kawasan yang baik. Kawasan tepi air merupakan lahan atau area yang terletak berbatasan dengan air seperti kota yang menghadap ke laut, sungai, danau atau sejenisnya. Bila dihubungkan dengan pembangunan kota, kawasan tepi air adalah area yang dibatasi oleh air dari komunitasnya yang dalam pengembangannya mampu memasukkan nilai manusia, yaitu kebutuhan akan ruang publik dan nilai alami. Berikut alur pikir perumusan prinsip perancangan kawasan tepi air (waterfront city).



 
   Bagan Alur Pikir Perumusan Prinsip Perancangan Kawasan Tepi Air
Sumber: Sastrawati, 2003

Aspek yang dipertimbangkan adalah kondisi yang ingin dicapai dalam penataan kawasan. Komponen penataan merupakan unsur yang diatur dalam prinsip perancangan sesuai dengan aspek yang dipetimbangkan.Variabel penataan adalah elemen penataan kawasan yang merupakan bagian dari tiap komponen dan variabel penataan kawasan dihasilkan dari kajian (normatif) kebijakan atau aturan dalam penataan kawasan tepi air baik didalam maupun luar negeri dan hasil pengamatan di kawasan studi (Sastrawati, 2003).
Penerapan waterfront city di kota-kota negara maju dapat juga dijadikan referensi dalam perencanaan waterfront city bagi kota-kota di Indonesia. Di negara maju perencanaan dan pengembangan waterfront city didasarkan pada berbagai konsep sesuai dengan kondisi sosio-kultur, kemampuan teknologi dan ekonomi serta kebutuhan kotanya masing-masing. Kota San Antonio di Texas berhasil mengembangkan waterfront city modern yang dapat mempertahankan bangunan bersejarah dan dapat menonjolkan nuansa kesenian dan budaya setempat. Kawasan Waterfront city di pusat kota ini yang dapat meningkatkan kondisi perekonomian di Texas.
Positano dan Amalfi di Italia, mengembangkan romantic waterfront yang mengkombinasikan pelabuhan, resort dan pusat perbelanjaan yang seimbang fungsi dan skalanya. Venesia mengembangkan perairan tidak hanya sebagai edge tetapi juga sebagai jalur arteri sirkulasi kota,Vaporeti (bus air)sampai angkutan pencampur  beton, seluruhnya menggunakan jalur air. Tepian Sungai Seina di Paris dikembangkan untuk menciptakan fungsi, skala perubahan suasana yang dinamis melalui penataan kawasan komersial, industri, residensial dan rekreasi.

Waterfront City di Indonesia
Pada dasarnya, mayoritas perencanaan dan pengembangan waterfront city di kota-kota Indonesia memiliki karakteristik yang beorientasi ekonomi dan ekologis sehingga mampu menjadi prime movers pengembangan wilayah lokal, regional, dan nasional, bahkan internasional. Seperti perencanaan dan pengembangan waterfront city di Jakarta yang mempunyai tujuan utama merevitalisasi, memperbaiki kehidupan masyarakat pantai, termasuk nelayannya. Pantai juga ditata kembali bagi kesejahteraan masyarakat, dengan memberdayakan keunggulan ekonomis dari pantai tersebut, seperti pariwisata, industri, pelabuhan, pantai untuk publik dan juga perumahan (Rahmat,2010).
Di Kota Surabaya, perencanaan waterfront city dikembangkan di Teluk Lamong dengan konsep pelabuhan modern yang mengacu pada pelabuhan modern Jepang. Selain itu, akan dikembangkan juga sebagai kawasan pergudangan, industri, dan pariwisata. Berdasarkan hasil Kajian Lingkup Hidup Startegis (KLHS) Teluk Lamong (2011) konsep yang ditawarkan adalah eco-waterfront city sebagai upaya untuk menjaga kondisi lingkungan dari kerusakan dan berkelanjutan.
Sedangkan waterfront city di Ternate telah menjadi kota mandiri (self contained city) yang dapat melayani kebutuhan penduduk di sekitarnya. Dalam konteks ekologi waterfront city di Ternate adalah bagaimana menjaga terjadinya penurunan kualitas lingkungan pada kawasan baik wilayah daratan, laut maupun perairan yang termasuk maupun tidak termasuk kawasan sensitif (Nurdin, 2009).
Waterfront city di Makasar berciri kota maritime yang kuat merupakan hasil pengujian dilapangan berdasarkan keinginan masyarakat. Masyarkat tetap menginginkan positioning Makassar yang diterapkan dalam lima visi kota sebagai kota maritime, jasa, niaga, pendidikan serta budaya (http://www.makassarterkini.com)
Berdasarkan konsep waterfront city yang ditawarkan oleh masing-masing kota – kota di Indonesia tersebut menunjukkan bahwa terdapat pertimbangan-pertimbangan perencanaan kawasan waterfront city yaitu aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.  Aspek sosial meliputi usaha mencapai pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dan peningkatan kualitas hidup serta peningkatan kesejahteraan individu, keluarga, patembayan dan seluruh masyarakat diwilayah itu. Usaha ekonomi meliputi usaha mempertahankan dan memacu perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang memadai untuk mempertahankan kesinambungan (sustainable) dan perbaikan kondisi-kondisi ekonomi yang baik bagi kehidupan dan memungkinkan pertumbuhan kearah yang lebih baik. Wawasan lingkungan meliputi usaha pencegahan kerusakan dan pelestarian terhadap kesetimbangan lingkungan. Aktivitas sekecil apapun dari manusia yang mengambil atau memanfaatkan potensi alam sedikit banyak akan mempengaruhi kesetimbangannya. Apabila hal ini tidak diwaspadai akan menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia, khususnya akibat dampak yang dapat dapat bersifat tak berubah lagi (irreversible changes). Ketiga aspek tersebut harus mendapat perhatian yang sama sesuai dengan peran dan pengaruh masing-masing pada pengembangan kawasan waterfront city (Mulyanto, 2008).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsep waterfront city merupakan salah satu konsep pembangunan yang berkelanjutan karena mempertimbangkan berbagai aspek diantaranya pelestarian sumber daya, pemerataan pertumbuhan ekonomi, keseimbangan lingkungan. Selain itu, jika menggunakan pendekan pengelolaan kawasan peisir yang terpadu (Integrated Coastal Zone Management) maka konsep waterfront city menggunakan prinsip ICZM yakni proses untuk pengelolaan pantai menggunakan pendekatan terpadu, mengenai semua aspek dari zona pantai, termasuk batas geografis dan politik, dalam usaha untuk mencapai pengelolaan sumberdaya yang keberlanjutan (Dahuri, 1996).

DAFTAR PUSTAKA
* Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.2006.Pedoman Kota Pesisir.Departemen Perikanan dan Kelautan
*  Dahuri, Rokhmin.1996.Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu
*   Mulyanto, H.R. 2008. Prinsip-prinsip Pengembangan Wilayah.
*  Sastrawati, Isfa. 2003. Prinsip Pereancangan Kawasan Tepi air. Jurnal PWK Vol.14
*   Rahmat, Adipati.2010.Jakarta Waterfront City
   http://adipatirahmat.wordpress.com/2010/01/06/jakarta-waterfront-city/ [13 Sepetember 2010]
*   Bapeprov Jatim.2010.Menyoal Pelabuhan Teluk Lamong.   
     http://bappeda.jatimprov.go.id/web/artikel8.php [ 8 November 2010]
* Nurdin, Nasrun Andika.2009. Corak Waterfront City Ternate. http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=4&jd=Corak+Waterfront+City+Ternate&dn=20090505231213 [ 9 Maret 2011]
*   ________.2010.Tujuan dan Kebijkan Penataan Ruang Kota Makasar.
* Pemerintah Propinsi Jawa Timur.2011.Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pengembangan Kawasan Teluk Lamong.