Teringat
jaman ketika kuliah, tepatnya 3 tahun silam. Beramanah dengan kawan-kawan, di
suatu organisasi yang gagah, HMPL namanya. Di salah satu biro yang paling
menandakan kehidupan, Biro Keilmiahan dan Keprofesian (sebut saja BKK). Bersama
Pak Kepala Biro, Alhuda Rohmatulloh yang calm and cool (may be…), tentunya saya
yang energik bergerak kesana-kemari, terus membara dan yang sering absen ketika
rapat biro (eaa…), Bang Reza Purba Adhi (Apa kabar kawanku satu ini..?), Adik
profesoor Ghozali, dan kawan-kawan lainnya yang maaf tidak bisa saya sebutkan
satu persatu-satu karena penyakit kambuhan saya, amnesia “nama”.
Teringat
akan sebuah visi yang kita rembug bersama, kita emban bareng-bareng, dan kita
internalisasi dalam setiap jiwa, raga, dan sanubari masing-masing crew BKK
“Membangun kembali atmosfer keilmiahan di lingkungan PWK”. Melangit sekali
cita-cita kami, atmosfer keilmiahan di jurusan PWK tercinta yang telah lama
mati suri, kering kerontang, dan miris tanpa regenerasi, bisa bangun kembali,
menjadi dahaga pagi ditengah padang pasir, dan tumbuh generasi yang gemilang
cahaya menuju puncak kejayaan kembali. Dengan slogan yang terus terpampang di
jidat “Be professional with science” melangkah gagah, mengaung ke setiap pelosok-pelosok
angkatan, menggema diproses kaderisasi mahasiswa baru, menebar keprofesiaan PWK
ditengah-tengah keteknologian teknik ITS, membawa satu misi yaitu membangun
kembali budaya keilmiahan. Gerakan-gerakan kecil pun dilakukan, mulai dari
belajar menulis critical review bagi mahasiswa baru, gerakan 36 PKM, diskusi
kritis keprofesian “Tol Tengah” ketika itu,kompetisi keilmiahan tingkat
jurusan, dan lobbying dengan dosen-dosen menggalang dukungan menggebrak kembali
dengan prestasi-prestasi keilmiahan mahasiswa PWK.
Memang
berat melangkah ketika itu, ditengah amanah kuliah yang terus tergerus karena
tugas besar, ditengah doublelisasi amanah masing-masing crew BKK, tapi tak
pernah lelah menunjukkan semangat untuk terus bergerak berorasi bahwa
keilmiahan itu penting, mendukung proses kuliah dan kerja kedepan kita. Memang
perjalanan itu tak semudah menggerakan semut menuju sarang gula, begitu
terpampang nyata senyum-senyum pesimis di pelosok-pelosok angkatan, tak
merespon pun mewarnai setiap perjuangan. Tapi, bersyukur memiliki tim yang
solid yang dipupuk atas dasar kekeluargaan. “Semangat ya kawan”..terucap
disetiap langkah berat penuh perjuangan. “Inilah. inilah kami laskar keilmiahan
BKK….Hahaha”.
Hingga akhir tahun kepengurusan, tersenyum syukur bangga telah menjadi bagian dari keilmiahan PWK. Meloloskan 7 PKM jurusan didanai, 2 diantara pesertanya adalah mereka yang mahasiswa baru yang belum punya pengalaman. Diakhiri dengan satu emas dan satu perak di Pimnas menjadi catatan tinta emas kala pengurusan itu. Boleh dibilang, atmosfer itu mulai berasa. Meskipun demikian harapan besar atmosfer itu terus bisa dirasakan hingga menggetarkan mahasiswa PWK kembali hingga Sinar Sang Surya kembali bersinar, bukan hanya di PIMNAS, tapi di event-event keilimiahan lainnya.
Tahun demi tahun selanjutnya, hanya bisanya bermain-main diluar, mengamati perkembangan keilmiahan dengan mengemban misi yang sama “bangkitnya keilmiahan PWK” terus menerus mencari kader yang bisa ditransformasi. Semakin getar dan cetar membahana keilmiahan di PWK. Sekarang, sang atmosfer pun berasa getarannya kala telah banyak kader-kader yang berprestasi. Dan cukuplah sudah 3 tahun setelahnya, atmosfer itu tidak hanya telah menggetarkan, tapi telah mampu ditembus oleh sinar sang surya yang telah mampu bersinar, bersinar, bersinar dan selanjutnya akan terus bersinar…
Senyum
syukur selalu..
Surabaya,
11 September 2013
Deny Ferdyansyah
Sekretaris
Biro Keilmiahan dan Keprofesian
HMPL
Periode 2010/2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar