Kampung Tempe Sukomanunggal tepatnya
pada Kampung RT. 02 RW.03 Kelurahan Sukomanunggal Kecamatan Sukomanunggal Kota
Surabaya, terletak di daerah industri berat dan permukiman padat penduduk di
perbatasan Surabaya–Gresik. Kampung Tempe Sukomanunggal ini telah ada sejak
tahun 1970an merupakan kampung tertua dan asli pembuatan tempe murni di Kota
Surabaya. Saat ini pengrajin tempe kampung tempe Sukomanunggal memasuki pada
generasi ketiga.
Kampung Sukomanunggal termasuk dalam
Program 10 Kampung Usaha Unggulan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Surabaya dengan pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) berbasis komoditi Keripik
Tempe. Berbagai kegiatan telah dilakukan oleh Disperindag Kota Surabaya dalam
upaya mengembangkan UMK Keripik Tempe di Sukomanunggal, diantaranya melakukan
standarisasi produk, hibah peralatan industri, kemudahan ijin usaha, dan peminjaman
modal.
Namun, pengembangan UMK ini mengalami
kendala terkait produk keripik tempe yang belum berdaya saing di pasar lokal
maupun regional karena belum memiliki added
value, terutama pada kemasan produk yang kurang menarik dan informatif. Padahal,
produk keripik tempe buatan pengrajin Kampung Sukomanunggal tidak kalah enaknya
dengan keripik tempe daerah lainya, sebut saja keripik tempe Malang yang cukup
terkenal. Keripik tempe Sukomanunggal memiliki ciri khas pada rasanya yang
menggunakan bumbu alami, bukan bumbu bubuk, sehingga lebih terasa bumbunya.
Selain kemasan produk yang kurang eyecatching, pemasaran pun menjadi
hambatan dalam upaya melakukan pengembangan UMK Keripik Tempe ini. Pemasaran
yang dilakukan oleh pengrajin masih terbatas pada pemasaran konvensional, hanya
dititipkan di warung dan dijual secara langsung di pasar sekitar. Sehingga jangkauan
pasarnya pun masih terbatas pada daerah sekitar Sukomanunggal.
Potensi pengembangan UMK Keripik Tempe
ini kemudian mendapat perhatian dari mahasiswa ITS. Lewat Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM) Bidang Pengabdian Masyarakat, Mahasiswa Jurusan Perencanaan
Wilayah dan Kota yang terdiri dari Deny Ferdyansyah, Abdur Razak, Rachmanita
Ayu, Eka Putri W., dan Gusti Rahardyan, melakukan berbagai kegiatan untuk mem-branding kampung Sukomanungggal. Tujuannya
adalah memperkenalkan, mempromosikan, dan mencitrakan Kampung Sukomanunggal
sebagai Kampung Sentra Industri Keripik Tempe Khas Kota Surabaya.
Berbagai kegiatan seperti jasa
pendampingan teknik pengemasan produk dan pemasaran telah dilakukan. Kemasan
produk keripik tempe pun jadi lebih menarik dan eyecatching. Sedangkan
pemasaran pun sekarang berkembang, keripik tempe dipasarkan dengan model
kemitraan dengan supermaket, restauran, dan toko-toko. Selain itu juga,
pemasaran juga memanfaatkan media internet seperti web dan jejaring sosial (facebook,
twitter, blog). Hasilnya pun mendapat respon yang positif dari masyarakat.
Menurut salah satu pengrajin keripik tempe sendiri, Pak Markuat, merasa senang
karena keripik tempenya lebih laku dan sudah dipasarkan di berbagai daerah di
luar Jawa Timur seperti ke Kalimantan.
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan
adalah me-launching dan mem-publish Kampung Keripik Tempe
Sukomanunggal. Rencananya tim akan mendistribusikan berbagai multimedia
interaktif seperti x-banner, brosur, poster, dan buku tentang profil Kampung
Keripik Tempe Sukomanunggal ke berbagai
media surat kabar, televisi, dan radio serta berbagai instansi pemerintahan
kota, terutama ke Disperindag Kota Surabaya. Harapannya, Kampung Keripik Tempe semakin
dikenal masyarakat umum, sehingga banyak yang mengetahui produk keripik tempe
khas Kota Surabaya. Pada akhirnya, kegiatan dapat meningkatkan perekonomian
pengrajin keripik tempe di Kampung Sukomanunggal dan turut mensukseskan Program
kampung Usaha Unggulan Pemerintah Kota Surabaya.