Kamis, 12 September 2013

Lebih dari atmosfer, malah telah mampu bersinar…



Teringat jaman ketika kuliah, tepatnya 3 tahun silam. Beramanah dengan kawan-kawan, di suatu organisasi yang gagah, HMPL namanya. Di salah satu biro yang paling menandakan kehidupan, Biro Keilmiahan dan Keprofesian (sebut saja BKK). Bersama Pak Kepala Biro, Alhuda Rohmatulloh yang calm and cool (may be…), tentunya saya yang energik bergerak kesana-kemari, terus membara dan yang sering absen ketika rapat biro (eaa…), Bang Reza Purba Adhi (Apa kabar kawanku satu ini..?), Adik profesoor Ghozali, dan kawan-kawan lainnya yang maaf tidak bisa saya sebutkan satu persatu-satu karena penyakit kambuhan saya, amnesia “nama”.
Teringat akan sebuah visi yang kita rembug bersama, kita emban bareng-bareng, dan kita internalisasi dalam setiap jiwa, raga, dan sanubari masing-masing crew BKK “Membangun kembali atmosfer keilmiahan di lingkungan PWK”. Melangit sekali cita-cita kami, atmosfer keilmiahan di jurusan PWK tercinta yang telah lama mati suri, kering kerontang, dan miris tanpa regenerasi, bisa bangun kembali, menjadi dahaga pagi ditengah padang pasir, dan tumbuh generasi yang gemilang cahaya menuju puncak kejayaan kembali. Dengan slogan yang terus terpampang di jidat “Be professional with science” melangkah gagah, mengaung ke setiap pelosok-pelosok angkatan, menggema diproses kaderisasi mahasiswa baru, menebar keprofesiaan PWK ditengah-tengah keteknologian teknik ITS, membawa satu misi yaitu membangun kembali budaya keilmiahan. Gerakan-gerakan kecil pun dilakukan, mulai dari belajar menulis critical review bagi mahasiswa baru, gerakan 36 PKM, diskusi kritis keprofesian “Tol Tengah” ketika itu,kompetisi keilmiahan tingkat jurusan, dan lobbying dengan dosen-dosen menggalang dukungan menggebrak kembali dengan prestasi-prestasi keilmiahan mahasiswa PWK.
Memang berat melangkah ketika itu, ditengah amanah kuliah yang terus tergerus karena tugas besar, ditengah doublelisasi amanah masing-masing crew BKK, tapi tak pernah lelah menunjukkan semangat untuk terus bergerak berorasi bahwa keilmiahan itu penting, mendukung proses kuliah dan kerja kedepan kita. Memang perjalanan itu tak semudah menggerakan semut menuju sarang gula, begitu terpampang nyata senyum-senyum pesimis di pelosok-pelosok angkatan, tak merespon pun mewarnai setiap perjuangan. Tapi, bersyukur memiliki tim yang solid yang dipupuk atas dasar kekeluargaan. “Semangat ya kawan”..terucap disetiap langkah berat penuh perjuangan. “Inilah. inilah kami laskar keilmiahan BKK….Hahaha”.

Hingga akhir tahun kepengurusan, tersenyum syukur bangga telah menjadi bagian dari keilmiahan PWK. Meloloskan 7 PKM jurusan didanai, 2 diantara pesertanya adalah mereka yang mahasiswa baru yang belum punya pengalaman. Diakhiri dengan satu emas dan satu perak di Pimnas menjadi catatan tinta emas kala pengurusan itu. Boleh dibilang, atmosfer itu mulai berasa. Meskipun demikian harapan besar atmosfer itu terus bisa dirasakan hingga menggetarkan mahasiswa PWK kembali hingga Sinar Sang Surya kembali bersinar, bukan hanya di PIMNAS, tapi di event-event keilimiahan lainnya.

Tahun demi tahun selanjutnya, hanya bisanya bermain-main diluar, mengamati perkembangan keilmiahan dengan mengemban misi yang sama “bangkitnya keilmiahan PWK” terus menerus mencari kader yang bisa ditransformasi. Semakin getar dan cetar membahana keilmiahan di PWK. Sekarang, sang atmosfer pun berasa getarannya kala telah banyak kader-kader yang berprestasi. Dan cukuplah sudah 3 tahun setelahnya, atmosfer itu tidak hanya telah menggetarkan, tapi telah mampu ditembus oleh sinar sang surya yang telah mampu bersinar, bersinar, bersinar dan selanjutnya akan terus bersinar…
Senyum syukur selalu..
Surabaya, 11 September 2013
Deny Ferdyansyah
Sekretaris Biro Keilmiahan dan Keprofesian
HMPL Periode 2010/2011